Hari Keuangan Nasional

 

Peringatan Hari Keuangan Nasional tidak terlepas dari sejarah munculnya uang kertas pertama kali milik Bangsa Indonesia pada Tanggal 30 Oktober 1946. Dilansir dari website Kementerian Keuangan Republik Indonesia, setelah Indonesia merdeka, Presiden Republik Indonesia Soekarno mengeluarkan Maklumat Presiden Republik Indonesia 3 Oktober 1945 yang menentukan jenis-jenis uang yang sementara masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sahm

Hari keuangan nasional digelar untuk memperingati lahirnya mata uang pertama milik bangsa Indonesia, yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI). Dalam keseharian banyak orang, uang telah menjadi kebutuhan yang sulit dilepaskan. Hal ini karena banyak aktivitas yang bersentuhan langsung dengan uang, mulai dari belanja kebutuhan pokok, pembayaran asuransi, pembayaran pinjaman, memiliki tabungan, investasi hingga pemberian sumbangan. Penggunaan uang dalam berbagai macam kebutuhan mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara. Di zaman globalisasi ekonomi ini, setiap negara tentunya memiliki mata uang resmi yang digunakan untuk bertransaksi sehari-hari. Ada beberapa negara yang sepakat menggunakan satu mata uang resmi saja. Ada banyak makna yang dapat kita peroleh dari kehadiran sebuah mata uang. Mata uang sebuah negara tidak hanya bermanfaat sebagai alat transaksi yang sah. Namun, mata uang juga berperan sebagai simbol kedaulatan suatu negara dan identitas suatu bangsa.

12 Fakta Menarik Dibalik Hari Keuangan Nasional  :
· Rancangan Mata Uang Indonesia Setelah Kemerdekaan Indonesia
· Oeang Repoeblik Indonesia Terbit Saat Ekonomi Indonesia Belum Stabil
· Pergantian Menteri Keuangan Sebanyak Enam Kali Sebelum Terbitnya Rupiah
· Indonesia Menerbitkan dan Mengedarkan Oeang Republik Indonesia
·  Mohammad Hatta Berpidato Menjelang Terbitnya ORI
· ORI Pertama Kali Ditandatangani oleh A.A Maramis
· Belanda Tidak Mengakui ORI
· ORI Berubah Menjadi Uang RIS (Republik Indonesia Serikat) Setelah Indonesia Diakui Kedaulatannya
· Bank Indonesia Dibentuk Sebagai Bank Sentral di Indonesia
· Rupiah Diterbitkan Menggantikan Uang RIS
· Rupiah Anjlok di Tahun 1998 Akibat Krisis Moneter
· Bank Indonesia Merilis Rupiah Dengan Tampilan Baru di Tahun 2016

Kala itu, Indonesia punya empat mata uang yang sah untuk transaksi. Pertama, sisa dari zaman kolonial Belanda yaitu uang kertas De Javasche Bank. Kedua, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda yang telah disiapkan Jepang sebelum menguasai Indonesia yaitu DeJapansche Regering dengan satuan gulden yang dikeluarkan tahun 1942.

Ketiga, uang kertas saat masa penjajahan Jepang yang menggunakan Bahasa Indonesia yaitu Dai Nippon emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 rupiah. Keempat, Dai Nippon Teikoku Seibu, emisi 1943 bergambar Wayang Orang Satria Gatot Kaca bernilai 10 rupiah dan gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 rupiah.

Ada 2 macam uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia saat ini yaitu uang yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan dan satunya lagi adalah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Pemerintah RI menerbitkan uang kertas dan logam pecahan di bawah Rp5, sedangkan Bank Indonesia menerbitkan uang kertas dalam pecahan Rp5 ke atas.

Namun, hak tunggal Bank Indonesia untuk mengeluarkan uang kertas serta uang logam sesuai Undang-Undang Bank Indonesia Nomor 13 Tahun 1968 didasarkan pertimbangan antara uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia serta pemerintah secara ekonomi dipandang tidak ada perbedaan fungsional. Jadi, untuk keseragaman dan efisiensi pengeluaran uang cukup dilakukan oleh satu instansi saja yaitu Bank Indonesia.


Berikut cara untuk membantu pemerintah menguatkan nilai rupiah:

1. Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor

Hal yang paling mudah dilakukan untuk membantu pemerintah adalah dengan menghindari membeli produk impor agar Rupiah semakin kuat. Kalian bisa mengubah pembelian ke produk buatan dalam negeri, terlepas dari perbedaan kualitas dengan produk impor. 

2. Tidak Menimbun Dollar dan Menukarkannya dengan Rupiah

Kalian harus yakin dan terus menggunakan mata uang ini dan tidak ikut menukarkan ke Dollar yang mana akan memperburuk nilah Rupiah. Cepat atau lambat, nilai mata uang ini akan kembali menguat. Beberapa di antara kalian ada yang memiliki kemampuan finansial lebih dan biasanya menyimpan Dollar sebagai bagian dari portofolio keuangannya. Dollar dijadikan sebagai bagian diversifikasi investasi. Kondisi saat ini bisa menjadi momentum bagi kalian untuk berperan menyelamatkan perekonomian bangsa dengan cara menukarkan simpanan Dollar kalian menjadi Rupiah.

3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor

Salah satu contoh bisnis yang bisa kalian tekuni adalah kerajinan tangan, di mana kerajinan tangan asli Indonesia sudah dikenal luas di luar negeri. Nilai tukar Rupiah yang turun membuat harga produk ekspor Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan produk negara lain. Dengan mengekspor produk kalian maka kalian membantu pemerintah dalam mengumpulkan devisa.

4. Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri

Hal lain yang bisa membantu pemerintah adalah dengan menahan terlebih dahulu keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri serta mendorong pengembagnan sektor pariwisata dalam negeri yang diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa. Destinasi wisata di Indonesia pastinya tidak kalah indahnya dengan tempat-tempat di negara lain. 

5. Berpergian dengan Transportasi Publik

Penggunaan transportasi publik sangat efektif untuk menghemat pemakaian BBM. Jika kalian menghemat penggunaan BBM, maka jumlah BBM yang harus diimpor pemerintah dapat dikurangi sehingga cadangan devisa dapat digunakan untuk kebijakan lain. Cara ini menjadi hal paling sederhana dalam membantu kurs Rupiah.

6. Berinvestasi di Dalam Negeri

Walaupun kurs Rupiah sedang merosot, bukan berarti seluruh investasi menjadi tidak menguntungkan. Kalian dapat tetap berinvestasi aset yang tidak bergantung terhadap kurs Dollar, salah satunya di Surat Utang Negara (SUN). Belum lama, pemerintah Indonesia menerbitkan SUN dengan seri SBR004. SBR004 merupakan instrumen investasi yang tepat di tengah penurunan kurs Rupiah saat ini. Bantu pemerintah dengan berinvestasi di instrument investasi dalam negeri seperti membeli ORI atau SBN.

7. Tidak Memanfaatkan Kondisi Lemahnya Rupiah

Saat nilai tukar Dollar meningkat, banyak dari masyarakat Indonesia yang menukarkan Rupiah mereka dengan harapan mereka dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang. Hal ini semakin menekan nilai tukar Rupiah. Maka dari itu, kita semua perlu memupuk rasa nasionalisme yang kuat agar tidak ikut tergoda mengambil keuntungan dari penurunan nilai Rupiah tersebut.

Hal tersebut merupakan cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk mendukung Pemerintah Indonesia meningkatkan nilai tukar Rupiah. Ayo kita tunjukkan rasa nasionalisme dengan bersama-sama menjadi marsyarakat cerdas serta terus mendukung segala kebijakan stabilitas yang dilakukan pemerintah!

Selamat Hari Keuangan Nasional! Yuk cintai dan pakai produk lokal. Sebagai konsumen yang cerdas kita bisa turut membantu menjaga nilai rupiah.








Komentar

Postingan populer dari blog ini