Selamat Hari Tahun Baru Islam 1445 H

Dalam Kalender Islam 1444 Hijriah yang dirilis Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hari terakhir tahun 1444 Hijriah atau tanggal 29 Zulkaidah jatuh pada 18 Juli 2023. Itu artinya, tahun baru Islam atau 1 Muharam 1445 Hijriah akan jatuh sehari sesudahnya atau 19 Juli 2023. 

Kalender nasional juga mencatat tahun baru hijriah pada tanggal yang sama yakni 19 Juli 2023. Tanggal tersebut pun ikut ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, awalnya ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hal tersebut menjadikan sebuah penamaan kalender Islam.

Sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab tidak menggunakan sistem kalender tahunan untuk memperingati suatu peristiwa. Mereka hanya menggunakan sistem hari dan bulan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir pada tahun Gajah, masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam menentukan tahun.

Semua sahabat Rasul Allah, seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah, berkonstruk untuk menentukan sistem kalender Islam. Dari banyak usulan, dipilihlah usulan dari Ali bin Abi Thalib yang kalender Hijriyah Islam dimulai dari persitiwa hijrah Nabi Muhammad SAW

Sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab tidak menggunakan sistem kalender tahunan untuk memperingati suatu peristiwa. Mereka hanya menggunakan sistem hari dan bulan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir pada tahun Gajah, masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam menentukan tahun.

Amalan Sunnah Menyambut Tahun Baru Hijriyah:

1. Merenung dan Bermuhasabah Diri

Amalan menyambut bulan Muharram yang penting adalah bermuhasabah diri. Manfaatkan momen pergantian tahun hijriyah ini untuk merenungkan perjalanan hidup, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

2. Membaca Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

Perbanyaklah membaca doa dan dzikir, seperti istighfar, tahmid, takbir, dan salawat, sebagai ungkapan syukur dan memohon ampunan di awal tahun baru Hijriyah.

Berikut doa akhir dan awal tahun baru islam yang dapat kamu amalkan:

Umat muslim dianjurkan berdoa ketika pergantian Tahun Baru Islam. Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar menyebutkan Rasulullah membaca doa ketika akhir tahun serta ketika memasuki awal tahun baru Islam.

Doa Akhir Tahun Islam:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab Latin: Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihi sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.

Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."

Doa Tahun Baru Islam:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ


Arab Latin: Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

3. Memperbanyak Ibadah

Tingkatkan ibadah seperti shalat sunnah, membaca Al-Quran, dan melakukan amal kebaikan. Manfaatkan waktu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas ibadah Anda.

4. Berpuasa Sunnah

Amalan bulan Muharram lainnya yakni puasa sunah Tasua, Asyura, 11 Muharram dan Ayyamul Bidh. Masing-masing memiliki keutamaan pahala yang besar. Puasa yang paling utama pada bulan Muharram adalah puasa pada hari kesepuluh diikuti satu hari sebelum dan sesudahnya, yaitu tanggal 9 dan 11.

Kemudian puasa yang dilaksanakan pada hari kesembilan (Tasu’a) dan kesepuluh (Asyura). Lalu puasa sunnah yang dilaksanakan pada hari kesepuluh saja. Umat Islam sangat dianjurkan melaksanakan puasa pada 9, 10 dan 11 Muharram. Akan tetapi boleh juga melaksanakannya pada 9 dan 10 Muharram maupun pada tanggal 10 Muharram saja.

Tak hanya ketiga jenis puasa itu, umat Islam juga diperbolehkan berpuasa sunnah pada ayyamul bidh yaitu pada 13, 14 dan 15 Muharram. Apabila diakumulasikan, umat Islam dapat melaksanakan puasa selama 6 hari mulai tanggal 9 sampai 11 Muharram, kemudian dilanjutkan pada 13 sampai 15 Muharram.

5. Menyambung Silaturahmi

Menyambung silaturahmi tidak hanya mempererat tali persaudaraan akan tetapi juga mendapatkan ridha Allah SWT.

Menyambung silaturahmi ini tentu tak hanya kepada orang yang memiliki hubungan baik, melainkan juga dengan orang-orang yang sedang tidak berhubungan baik dengan kita. Punya niatan memperbaiki hubungan yang renggang atau retak tentu harus segera dilaksanakan. Setidaknya, kita berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan semua orang.

6. Perbanyak Bersedekah

Amalan bulan Muharram yang tidak boleh tertinggal yakni sedekah. Keutamaan bersedekah tidak main-main, bahkan Allah SWT berjanji akan mengganti setiap sedekah baik di dunia maupun akhirat.

7. Merencanakan Perbaikan

Buatlah rencana dan tujuan yang baik untuk diri sendiri di tahun baru ini, baik dalam hal ibadah, kehidupan pribadi, maupun sosial. Tetaplah fokus pada upaya perbaikan diri dan pencapaian yang lebih baik.

8. Menghadiri Majelis Ilmu

Manfaatkan momen tahun baru Hijriyah untuk menghadiri majelis ilmu, ceramah, atau kajian agama yang membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman Anda tentang Islam.


Ingatlah bahwa amalan sunnah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kebaikan dalam hidup.

Mari merayakan 1 Muharram 1445 H dengan memperbanyak ibadah. Semoga pahala yang kita dapatkan bisa menjadi pengantar untuk ke surga. Amiiin. Jaga hati, jaga mulut, jaga sikap, dan perbaiki hati agar menjadi pribadi yang lebih baik di tahun baru.



Sumber:https://www.dream.co.id/stories/10-amalan-tahun-baru-islam-tingkatkan-ibadah-di-bulan-muharram-yang-mulia-230717z.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini