IMF: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Adalah Kisah Sukses Nyata
International Monetary Fund (IMF)
menilai perekonomian Indonesia merupakan sebuah kisah kesuksesan di
tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di dunia.
Kepala Ekonom IMF, Maurice Obstfeld menjelaskan saat ini perekonomian global tengah dirundung ketidakpastian akibat dari peningkatan tensi dagang antara AS dan China, harga minyak dan pengetatan keuangan global. Walaupun di tengah ketidakpastian tersebut, Indonesia dinilai mampu bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Saat
ini jika melihat dari sisi satu negara saja jelasnya, dapat dikatakan
nilai tukar melemah terhadap dolar AS tetapi melihat dari cara pandang
lebih luas dolar AS memang tengah menguat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kisah sukses yang nyata dan walaupun kita memiliki banyak faktor negatid dan itu dapat berdampak ke Indonesia, pertumbuhannya tetap diprediksi cukup kuat," kata dia dalam konferensi pers World Economic Outlook (WEO) di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018.
Pada laporan World Economic Outlook (WEO) IMF, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,1% pada tahun ini. Sementara, dalam laporan April 2018, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3% tahun ini.
Dalam laporannya yang dirilis hari ini, Selasa 9 Oktober 2018, IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% Indonesia ini juga diperkirakan terjadi di 2019. Pada Laporan sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,5% pada 2019.
Walaupun begitu, Maurice menilai pertumbuhan Indonesia masih cukup kuat karena masih jauh di atar proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3,7%.
Lebih lanjut, Maurice mengatakan ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan level bagi pertumbuhan pendapatan yang dapat dinikmati semua orang.
Dia pun menilai dengan pendapatan perpajakan yang meningkatkan pemerintah dapat melakukan investasi lebih pada bidang-bidang yang krusial.
"Kami berpikir mengenai kemungkinan pendapatan perpajakan yang lebih tinggi sehingga memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi pada sistem pendidikan, infrastruktur, perlindungan sosial, dan semua investasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya," tuturnya.
Ekonom IMF pun menyarankan bagi seluruh negara dengan pendapatan seperti Indonesia untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja, memperbaiki SDM dalam angkatan kerja, dan terus memperbaiki ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Kepala Ekonom IMF, Maurice Obstfeld menjelaskan saat ini perekonomian global tengah dirundung ketidakpastian akibat dari peningkatan tensi dagang antara AS dan China, harga minyak dan pengetatan keuangan global. Walaupun di tengah ketidakpastian tersebut, Indonesia dinilai mampu bertahan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan kisah sukses yang nyata dan walaupun kita memiliki banyak faktor negatid dan itu dapat berdampak ke Indonesia, pertumbuhannya tetap diprediksi cukup kuat," kata dia dalam konferensi pers World Economic Outlook (WEO) di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Oktober 2018.
Pada laporan World Economic Outlook (WEO) IMF, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi 5,1% pada tahun ini. Sementara, dalam laporan April 2018, IMF memproyeksi ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,3% tahun ini.
Dalam laporannya yang dirilis hari ini, Selasa 9 Oktober 2018, IMF menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% Indonesia ini juga diperkirakan terjadi di 2019. Pada Laporan sebelumnya, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5,5% pada 2019.
Walaupun begitu, Maurice menilai pertumbuhan Indonesia masih cukup kuat karena masih jauh di atar proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang hanya 3,7%.
Lebih lanjut, Maurice mengatakan ini menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan level bagi pertumbuhan pendapatan yang dapat dinikmati semua orang.
Dia pun menilai dengan pendapatan perpajakan yang meningkatkan pemerintah dapat melakukan investasi lebih pada bidang-bidang yang krusial.
"Kami berpikir mengenai kemungkinan pendapatan perpajakan yang lebih tinggi sehingga memungkinkan pemerintah untuk berinvestasi pada sistem pendidikan, infrastruktur, perlindungan sosial, dan semua investasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakatnya," tuturnya.
Ekonom IMF pun menyarankan bagi seluruh negara dengan pendapatan seperti Indonesia untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja, memperbaiki SDM dalam angkatan kerja, dan terus memperbaiki ketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Komentar
Posting Komentar