Hardiknas 2018 : Ini Fakta Ki Hadjar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional
Hardiknas
atau Hari Pendidikan Nasional diperingati tiap 2 Mei, termasuk Hardiknas 2018.
Nama Ki Hadjar Dewantara menjadi tokoh sentra dalam tiap peringatan Hardiknas
dan semboyannya Tut Wuri Handayani.
Berikut ini adalah sejumlah Fakta terkait Hardiknas, Hari
Pendidikan Nasional dan Ki Hadjar Dewantara:
1.
Tiap 2 Mei
Hardiknas
Peringatan Hardiknas tiap 2 Mei berdasar pada hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara. Lahir diPakualaman, 2 Mei 1889. Beliau meninggal pada 26 April 1959 diumur 69 tahun dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata,
yogyakarta
2. Bukan nama asli
Ki Hadjar
Dewantara bukanlah nama asli dari Bapak
Pendidikan Nasional ini. Adapun nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat. Mulai 1922 namnya berganti menjadi Ki Hajar
Dewantara. Selanjutnya disingkat sebagai Soewardi atau
KHD.
3. Semboyan terkenal
Ki Hadjar Dewantara
memiliki semboyan yang sangat terkenal hingga sekarang. Adapun semboyan itu adalah :
tut wuri handayani, ing Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso. Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi seorang pemimpin harus mampu
memberikan suri tauladan.
Ing Madyo Mbangun Karso, seseorang
ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat.
Tut Wuri Handayani, seseorang harus
memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang.
Semboyan Tut Wuri
Handayani ini kini menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
4. Pendiri
Taman Siswa
Ki Hadjar
Dewantara atau Soewardi mengembangkan konsep mengajar bagi sekolah yang ia
dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau
Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan
penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan
namanya.
5. Diangkat sebagai menteri
Pada kabinet
pertama Republik Indonesia, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri
Pengajaran Indonesia pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan
(doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas
Gadjah Mada.
Atas
jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak
Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan
Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November
1959).
Komentar
Posting Komentar