Hasil Forum Mahasiswa HMM FE-Unpak Ke-3

Ringkasan Hasil Forum Mahasiswa Pertemuan Ketiga
Selasa, 10 Oktober 2017



Kelas
Aspirasi dan Masukan

(I-A)
·         Merasa keberatan pada mata kuliah Bahasa Inggris (Ibu Henny) karena belum diberi tahu mengenai tugas tetapi pada saat kuliah pada minggu selanjutnya  langsung presentasi. Tetapi saya tetap mencoba mengerjakan dan ada yang tidak diisi dan memang beliau terlihat emosi, padahal saya bertanya baik-baik.
·         Kelas Ibu Henny masuk hari Jumat pukul 10.15 sampai 12.45 sehubungan ada Shalat Jumat sehingga terpotong beberapa menit untuk kaum pria dan akhirnya beliau memberikan kebijakan sampai 12.45 tetapi pernah melebihi batas kebijakan  yaitu pukul 12.50 baru selesai kuliah, dan  beliau datang suka terlambat yaitu pukul 10.30 belum hadir, dan membuat waktu terpotong.

(I-B)
Mengenai Bapak Subandi dosen Mata Kuliah PKN
·         Cara mengajar hanya menyuruh saja dengan tugas presentasi dan beliau tanpa menjelaskannya kembali.
·         Suaranya kurang  jelas terdengar.

 (I-C & I-D)
Ibu Henny  dosen Mata Kuliah Bahasa Inggris
Keberatan pada saat pelajaran beliau karena saya tidak hadir  waktu itu kebetulan lagi ada diacara tournamen futsal.  Waktu awal masuk beliau memang tidak hadir dan diganti oleh Bu Lina beliau adalah guru PEEC. Pada pertemuan ke- 2 beliau bertanya tugas kelompoknya, padahal pada saat itu tugas tidak diberitahukan oleh dosennya.

(III-E)
Dosen senior dengan jam terbang yang sudah lama kenapa masih mengajar (Bapak Karma Syarief)
·         Kenapa beliau masih mengajar? Apakah tidak ada dosen lain karena dengan kondisi tersebut kami merasa beliau kasian  pada saat menerangkan  tidak ada yang mendengarkan, apalagi suara beliau kecil, dan marah pun suka tidak didengarkan oleh mahasiswa dikelas.
·         Saya mendapatkan 2 mata kuliah dengan Nilai C, dengan itu saya akan mengikuti semester pendek. Apakah persyaratan semester pendek?

(III-F)
·      Perihal mengenai Gedung Ekonomi  masih belum selesai tetapi dipaksa untuk dipergunakan. Jika ada LAB atau jam tambahan pasti dialihkan ke Gedung Manajemen padahal masih belum selesai dalam pengerjaannya dan membuat tidak kondiusif  karena suara bising.
·      Perihal Bapak Sumarno Dosen Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Pada saat mengajar menggunakan Bahasa Inggris, menggunakan Bahasa    
    Indonesia saja tidak paham apalagi menggunakan Bahasa Inggris.

(III-I)
·       Pada saat UAS Semester Genap ada pengawas (Dosen) yang melayani mahasiswa yang akan bimbingan.
·       Pak Sumarno Dosen Mata Kuliah Manajemen Keuangan
    Suara beliau pelan sehingga tidak kondusif saat belajar, cara mengajar hanya mengdikte.
·       Ibu Nina Agustina Dosen Mata Kuliah Ekonomi Makro
Perihal Mata Kuliah Ekonomi Makro yaitu Mata kuliah Eksak tetapi hanya dengan sistem presentasi. Padahal tidak semua mahasiswa yang memahami mata kuliah tersebut, apalagi terutama hitungan karena hanya presentasi.
·       Lab
Perihal Laboratorium, kenapa komti tetap yang harus mencari kelas padahal membayar.

(V-N)
·       Bapak Sumardi Dosen Mata Kuliah Bisnis Internasional , kelasnya membludak sampai 5 kelas digabungkan.
·       Ibu Dewi Atikah Dosen Mata Kuliah Pasar Modal
      Cara mengajar seperti “Study Learning”  dan kita sebagai mahasiswa masih belum memahami materi beliau. Waktu pada saat saya presentasi materi yang saya buat itu sudah benar namun memang ada yang kurang mengenai Indeks Sahamnya hanya kurang totalnya saja tetapi beliau nya terus mengajukan pertanyaan lalu tetap kelompok saya menjawab tetapi kelompok saya tetap mendapatkan nilai (-) Minus.


(V-J)
·      Bapak Sumardi Dosen Bisnis Internasional
    Saya merasakan antara dosen dengan mahasiswanya beliau itu hanya memperhatikan mahasiswa yang didepan saja dan tidak memperdulikan mahasiswa yang dibelakang walaupun mahasiswa yang itu berisik. Dan cara mengajarnya pun kurang efektif.
·      Bapak Imam Sucahyo
   Pada saat mata kuliah beliau ada Kuliah Umum yang diwajibkan oleh dosen yang ditempuhnya. Pada akhirnya saya memutuskan yang untuk hadir kepada acara Kuliah Umum dan rekan kelompok saya masuk kekelas karena mereka ada kelas dari siang – sore, dan saya meminta tolong untuk beritahu saya bahwa saya tidak bisa hadir  kepada beliau. Tetapi pada saat saya hadir untuk mengikuti perkuliahan beliau dan ternyata dikelas itu ada Quiz. Dan saya mencoba memberitahu kepada beliau bahwa saya tadi sedang ada kuliah umum ,beliau dengan tegasnya menjawab Kamu tidak bisa mengikuti  Quiz dan tidak ada toleransi sama sekali dari dosennya. Pada waktu itu saya pernah diusir saat perkuliahan beliau karena saya hanya mahasiswa lanjutan. Dan jadwal saya pun pada bentrok.
   Contohnya seperti Bapak Iyan Dosen Mata Kuliah Akuntansi Biaya, beliau masuk sesukanya dan suka berganti-ganti jadwal, misalkan satu minggu tidak masuk, dan seminggu kemudian masuk hari senin tanpa konfirmasi kepada komti.
·      Bapak Indrajaya
    Cara mengajarnya menyenangkan tetapi yang saya tidak suka itu beliau selalu ingin tahu sisi pribadi dari mahasiswanya tersebut. Dan jika ada mahasiswanya bimbingan pasti beliau menyarankan untuk diluar kampus seperti di Restoran,Cafe dan lain-lain.



Jawaban
Saya simpulkan saja karena pengaduannya hampir sama. Dan ada 3 yang saya kategorikan yaitu:
1.      Teknis lapangan kuliah yang menyangkut pertemuan 5 kelas.
2.      Subjektifitas/karakter dosen
3.      Infrastruktur

Pembahasan:
1.      Teknis
Mengenai penggabungan hingga 5 kelas, Prodi akan menyelusuri peyebabnya apa karena pada saat pembuatan jadwal maksimal  hanya 2 kelas tetapi ada laporan kenapa hingga 5 kelas. Saya (Prodi) tidak menjawab langsung, Prodi akan bertanggung jawab dalam kasus mata kuliah ini. Nanti saya akan konfirmasikan kepada dosen yang bersangkutan apa penyebabnya sehingga digabungkan sampai 5 kelas.
·         Biasanya penyebabnya karena ada yang mengambil semester ke atas/kebawah.
·         Solusinya kelas keatas/kebawah ini dibuat kelas lagi.
Untuk dosen yang melapor ke kami pasti susah dikasih tahu solusinya untuk dibuatkan kelas lagi agar tidak menumpuk seperti ini. Untuk dosen Bisnis Internasional mungkin beliau tidak ada konfirmasi ke kami. Jika  misalkan tidak bisa dibuatkan lagi kelas untuk mahasiswa yang mengambil keatas/kebawah maka otomatis Prodi yang akan berbicara kepada Manajemen Mutu mengenai mahasiswa yang mengambil semester keatas/kebawah.
2.      Subjektifitas (Karakter Dosen)
·         Sudah ada kebijakan dari fakultas untuk dosen yang sudah sepuh akan diberikan kelas yang tidak banyak. Jadi disesuaikan dengan fisiknya beliau, misalkan dalam segi usia, dan akan kekurangan fisiknya.
·         Saya (Prodi) akan mencoba dengan cara diplomasi, hanya harus berhati-hati karena ini urusan subjektif karena apa yang sudah dilaporkan. Contohnya Ibu Dewi Atikah jika saya (Prodi)  frontal mengangani beliau , maka yang akan jadi korbannya yaitu mahasiswa itu sendiri. Jadi Saya (Prodi) harus berpikir bagaimana caranya kalau dalam bahasa sunda itu “Benang Laukna Benang Caina” itu susah. Jadi bukan berarti atas hasil seperti ini diam saja tetapi merubah karakter orang itu tidak mudah membalikan telapak tangan.
Pasti diumur sekian akan mengalami yang namanya sensitif. Contoh halnya seperti orang tua pasti mempunyai dimana umur sekian akan sensitif kalau kalian berbicara sedikit pasti salah.

Apalagi dosen yang sudah sepuh, yang sudah pensiun dan orang ingin beraktivitas tetapi karena kertebatasan fisiknya mulai lemah, seperti kalian jika ingin mengejar sesuatu tetapi tidak mempunyai daya. Menurut cara berfikir saya (Pak Herdi)
mungkin maksud dari Prodi itu bagiamana cara menghadapi dosen-dosen yang sudah sepuh jika sudah tahu beliau itu suaranya lemah seharusnya komti kondisikan supaya mahasiswa tidak berisik atau mungkin komti menawarkan dengan menggunakan MIC.

Intinya kami (Kaprodi) akan mengurusnya dengan baik dan tidak akan menimbulkan masalah karena ini bersifat subjektifitas atau karakter seseorang termasuk Pak Iyan. InshaAllah dari sekian dosen yang sudah kalian sebutkan, Saya sebagai Prodi tahu karakternya beliau. Dan akan berusaha menghadapi dosen tersebut seperti apa. Dalam menghadapi ini Kaprodi pasti akan membutuhkan proses, tidak seperti jadwal yang bisa diubah dengan mudah masalahnya ini mengenai karakter seseorang.

·         Saya (Prodi) diberi amanat menjadi Prodi hanya untuk memasyarakatkan bersama. Dengan masukan seperti ini Saya merasa intropeksi untuk Saya sendiri. Ada dosen yang seperti begini, ada jadwal yang begini. Berarti saya sebagai KaProdi  belum bisa memimpin dengan benar. Tadi ada masukan dari perwakilan kelas 3F, benar sekali saya pun merasakan memindahkan kelas ke gedung manajemen pada saat itu, hanya karena ada satu pertimbangan kenapa saya (Kaprodi) pindah kesana. Jadi selama ilmu manajemen tetapi tidak manajemen saja tapi kehidupan kita juga harus bisa memilih yang terbaik diantar yang terbaik.

3.      Infrastrutur
Dosen yang menerapkan dengan sistem presentasi.
Menurut Ibu Tutus Rully, saya memang menerapkan presentasi. Memang sekarang itu yang jadi center bukan dosennya tetapi mahasiswanya. Dosen itu fungsinya sebagai narasumber, jika mahasiswa presentasi nanti dosennya yang akan mengarakan kalau ada jawaban rekannya melenceng disitulah peran dosen atau ada hal-hal dosen yang tidak mengulas, jika ada dosen yang tidak mengulas bahaya untuk mahasiswanya itu sendiri nanti yang ada berpikir kemana-mana, jadi dosen seharusnya mengulas materi yang sudah dipresentasi oleh mahasiswa tersebut.
Solusinya semua yang tadi masalah dosen yang tidak mengulas atau sering keluar kelas, sebagai Kaprodi akan berusaha untuk mendekatkan dosen dengan cara personal. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini