Langsung ke konten utama

Kisah Sukses Penjaga Warnet Jadi CEO Tokopedia, Ini Sosok William Tanuwijaya Yang Patut Dicontoh

Mungkin kamu berpikiran kalau mereka para pengusaha muda yang sukses lahir dan besar di lingkungan bergelimang harta. Lulusan kampus ternama dan minimal pernah bekerja di perusahaan terkenal sebelumnya. Jika kamu masih berpikir demikian, nampaknya dugaanmu kurang tepat. Karena nyatanya masih ada pengusaha muda yang sukses dan bukan berasal dari keluarga kaya. Bahkan sempat bekerja sebagai penjaga warnet ketika masih kuliah.
Siapakah dia? Dia adalah William Tanuwijaya, CEO Tokopedia – salah satu situs belanja online terbesar di Indonesia.

Mungkin kamu menyangka bahwa William minimal lulusan Harvard atau kampus luar negeri lainnya. Guys, nyatanya dia lulusan kampus swasta tanah air!

Will nyatanya bukan lulusan luar negeri.
Will nyatanya bukan lulusan luar negeri. via www.youthmanual.com
Pria kelahiran 18 November 1981 ini lahir di kota Pematangsiantar. Selepas SMA ia mengadu nasib ke ibukota untuk menimba ilmu di salah satu kampus swasta jurusan teknik informatika. Untukmu yang selama ini masih begitu mendewakan latar belakang pendidikan, Will membuktikan bahwa belajar bisa di kampus manapun, tak peduli swasta atau negeri. Pun dengan latar belakang keluarga Will yang bukan golongan konglomerat. Memang, sang kakek sempat memiliki bisnis namun bisnisnya bangkrut dan keluarganya jatuh miskin. Namun, keluarganya tetap mengutamakan pendidikan. Karenanya dia menimba ilmu sampai ke ibukota.

Keterbatasan ekonomi mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan. Will yang minim pengalaman lantas bekerja sebagai penjaga warnet

Will belum
Will sempat bekerja sebagai penjaga warnet. via biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id



Ketika di tingkat awal kuliah, ayah Will jatuh sakit dan keadaan mengharuskannya untuk mencari pekerjaan sampingan. Ia yang sempat menumpang tinggal di rumah sang Paman, lantas bekerja sampingan sebagai penjaga warnet. Ketika bekerja sebagai penjaga warnet itulah ia mendapat banyak pelajaran. Bahwa betapa internet dapat memberi kemudahan untuk belajar apa saja. Singkat kata, Will jatuh hati dengan internet dan kala itu ia pun bermimpi untuk bisa bekerja di perusahaan seperti Google atau Facebook. Namun sayangnya pada saat itu, perusahaan tersebut belum memiliki kantor cabang di Indonesia.

Will percaya dengan pepatah dari mendiang Soekarno untuk bermimpi setinggi langit, yang menguatkan tekadnya untuk membangun kerajaan bisnisnya

Will tetap percaya
Will percaya bahwa mimpi harus setinggi langit. via biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.id
Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh maka akan jatuh diantara bintang-bintang.
-Bung Karno
Pepatah Bung Karno itulah yang sedikit banyak memantik semangat Will untuk mewujudkan mimpinya, membangun perusahaan semacam e-Bay. Sempat bekerja di sebuah forum jual beli membuat Will sadar bahwa internet kerap menjadi sarang kriminal. Padahal menurut Will, internet seharusnya memudahkan banyak hal yang salah satunya proses jual beli. Berkaca dari perjalanan karier Will, kita bisa belajar bahwa pengalaman dapat membantu seseorang menemukan mimpinya.

Konsep ekonomi berbagi yang diusung Will menjadikan Tokopedia miliknya memuncaki tangga situs online yang paling banyak dikunjungi di tanah air

Will
Konsep ekonomi berbagi diusung Will pada situs belanja onlinenya. via indonesianindustry.com
FYI nih Guys, Tokopedia berhasil menjadi situs belanja online nomor satu yang paling sering dikunjungi di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari prinsip ekonomi berbagi yang diusung oleh William, terinspirasi salah satunya dari Facebook yang merupakan perusahaan media terbesar di dunia tanpa konten apa pun. Nah, inilah yang disebut dengan fenomena ekonomi berbagi, yakni bagaimana teknologi melibatkan banyak sekali partisipasi banyak orang.
Will menerapkan ini pada bisnis situs belanja online-nya, di mana Tokopedia yang notabene situs belanja online tidak memiliki toko dan produk satu pun. Sebaliknya, justru menyediakan fasilitas bagi banyak orang atau UKM perintis yang ingin membuka lapaknya di situs miliknya.

Sebelum memulai bisnisnya, Will sempat menjadi karyawan dulu selama 10 tahun. Will bisa menjadi inspirasi untukmu yang tidak ingin menjadi karyawan selamanya

Will sebelumnya sempat menjadi karyawan dulu selama 10 tahun.
Will sebelumnya sempat menjadi karyawan dulu selama 10 tahun. via www.astralife.co.id
Untukmu yang saat ini tengah jenuh dengan tumpukan pekerjaan di kubikelmu, tengah penat setelah 8 jam bekerja di kantor, tak usah galau berkepanjangan. Sesungguhnya, kalau kamu ogah menjadi karyawan selamanya, kamu bisa memulai langkah untuk menjadi pengusaha. Meski awalnya kamu harus berjuang gila-gilaan dulu sebagai karyawan. Seperti William yang sempat menjadi karyawan selama 10 tahun. Sebelum akhirnya dia sesukses sekarang, Will sempat bekerja sebagai software developer di beberapa perusahaan.
Pelajaran sederhananya adalah tak usah berkecil hati kalau saat ini kamu masih menjadi karyawan, walau mimpimu sesungguhnya menjadi pengusaha. Peluk terus mimpimu dan yakinlah bahwa pengalamanmu sebagai karyawan justru dapat dijadikan bekal untukmu merintis usaha. Seperti halnya Will yang riset tentang jual-beli online selama ia bekerja di forum jual beli online. Tuh, peluk terus mimpimu ya, Guys!

Susah payah mengumpulkan modal dan bahkan sempat diragukan, pada akhirnya kegigihan Will mampu mengantarkannya menuju puncak kesuksesan..

Pada akhirnya, Will mampu menapaki puncak kesuksesannya setelah berlelah-lelah berjuang.
Pada akhirnya, Will mampu menapaki puncak kesuksesannya setelah berlelah-lelah berjuang. via blog.ruangguru.com
“Selama dua tahun saya mencari modal, akhirnya bos saya sendiri yang memberi modal 10 persen,” lanjutnya.
William Tanuwijaya, via cnnindonesia.com
Pada sebuah program inspirasi di salah satu TV swasta, William mengatakan bahwa modal awal Tokopedia adalah 2,4 Milyar, sementara yang terpakai hanya sekitar 900 juta rupiah. Namun, akhirnya dia berhasil mendapat suntikan dana dari investor asing. Sebermulanya Will begitu kesulitan mencari investor. Lantas, mimpi untuk mendirikan perusahaan semacam e-Bay ia ceritakan kepada atasannya. Namun, gayung belum bersambut lantaran ada beberapa orang yang meragukan mimpinya.
Mereka masih meragukan latar belakang keluarga dan pendidikan William. Imbasnya, ia butuh 2 tahun untuk susah payah mengumpulkan modal, hingga akhirnya bosnya sendiri yang menyumbang modal sebesar 10 %. Meski sempat diragukan, William mampu membuktikan kerja kerasnya dan jadilah ia sesukses sekarang. Tokopedia berdiri tahun 2009 dan terus berkembang hingga sebesar sekarang.
Semoga kisah William menginspirasimu untuk semangat mewujudkan mimpi. Menutup artikel ini, peluklah terus mimpimu dan bertanggungjawablah untuk mewujudkannya menjadi nyata. Karena siapa pun dan bagaimanapun latar belakang pendidikanmu, kamu berhak untuk menjadi pribadi yang sukses!

Komentar

Postingan populer dari blog ini